Sabtu, 05 Januari 2013

Kisah Seorang Gadis 8

kini telah hampir 1 bulan penuh dua sejoli yang masih berusia seumur jagung itu menjalani hari mereka bersama. belum banyak kisah yang mereka dapati dalam kebersamaan mereka. yang mereka tau masih kisah yang bahagia. mereka masih menemukan jalan yang lurus dan tenang. sementara itu, didalam sebuah perjalanan untuk titik akhir pastinya tidak akan selalu lurus dan tenang. mereka selalu yakin dan percaya bahwa mereka pasti akan menemukan jalan yang rusak dan memiliki banyak tikungan yang menyimpan misteri dibaliknya. dan, entah kapan itu terjadi, mereka masih tidak mengetahuinya. namun, mereka telah mempersiapkan bekal persiapan untuk melewati jalan yang pasti akan mereka lalui.

indah... semua terasa indah saat mereka saling melengkapi dan mengisi kerenggangan yang sempat memisahkan mereka selama 3 tahun silam dengan cinta dan kasih sayang yang tulus.
" cinta ini 100% murni tanpa ada larutan tambahan apapun. cinta ini hanya aku khususkan untukmu, bukan untuk lentera ataupun dewi-dewi lainnya." ucap sang pria dengan tatapan yang sendu disela peristirahatan mereka.
sang gadis tersenyum seolah merasakan nikmatnya cinta yang larut diperairan hatinya. ciuman kening selalu menyertai perjalanan mereka yang merupakan salah satu penawar lelah saat mereka harus berjuang menuju jalan keluar dari tempat yang membuat mereka tidak mengenal sesama. hidup didalam sebuah hutan, telah membuat mereka kosong dengan ilmu sosialisasi antar sesama. maka dari itu, mereka mencoba terus keluar dari tempat yang memenjarai hidup mereka dengan kesunyian itu.
" tenang, dan bersabarlah. kau tiba pada titik yang kau tunggu saat kau membuka matamu dari lelapnya tidur yang menyegarkan tubuhmu." sang pria seolah mendengar bisikan seseorang yang mengejutkan dirinya. matamya memburu kesegala sudut, namun tak seorang manusia pun terlihat dimatanya. yang ada hanya dewi harum yang sedang memeluk punggungnya dari belakang. sang pria mulai terbawa dengan bisikan yang baru saja ia dengar itu. ia semakin terotak dengan bisikan yang memberi kabar bahagia itu. namun masih saja ia menyimpan tanda tanya yang sangat besar untuk kepastian dari pernyataan dari bisikan itu. mungkinkah mereka telah sampai pada titik yang membawa mereka keluar dari hutan yang memenjarai mereka setelah hidup selama 18thn? bisikan itu semakin membuat sang pria tertarik dengan magnet yang timbul antara keyakinan dan bisikan itu. saat matahari harus meredupkan cahayanya yang akan digantikan dengan bulan, sang pria dan gadis berhenti dan mengistirahatkan diri dibawah pohon rindang yang tua dan sangat besar.
" mungkin malam ini akan menjadi malam terakhir kita merasakan tidur di hutan ini sayang." ucap sang pria sembari memeluk tubuh harum sang gadis
" mudah-mudahan saja. tapi bagaimana kau bisa berkata seperti itu merpati arjuna? bukankah perjalanan ini masih lama, bahkan kita sampai sekarang masih belum menemukan petunjuk menuju titik keluarnya." tanya sang gadis yang takut akan kegagalan dari pernyataan sang pria
" aku sudah menemukan petunjuknya." jawab sang pria
" apa? kenapa aku tidak menemukannya?"
" aku mendengar bisikan seseorang yang mengatakan bahwa saat kita bangun dari tidur lelap kita malam ini, kita akan menemukan titik keluar itu didepan mata kita."
" haha.. seseorang? siapa? tidak ada satu manusiapun didaerah ini sayang."
" awallnya aku juga tidak yakin, bahkan aku kira itu halusinasiku saja. tapi setelah aku merasa bisikan itu semakin dekat dan membuat hatiku kuat, aku yakin bahwa kenyataan dari bisikan itu akan kita dapatkan besok saat kita membuka mata kita."
sang gadis tersenyum dan menatap mata sang pria sendu dan disusul dengan tangan lembutnya yang mengelus pipi dari wajah tampan sang pria " jika kamu percaya, aku juga percaya."

begitulah rasa sayang yang selalu mereka pondasikan dengan keyakinan dan kepercayaan satu sama lain. apapun yang akan terjadi, mereka selalu percaya bahwa mereka selalu akan menjadi satu untuk selamanya. jika sebuah hati berpendapat, maka hati yang satu laginya percaya dengan pendapat yang dituturkan oleh hati yang satu itu. manapun yang mereka pilih, apapun yang mereka lalui, jika kebersamaan selalu mereka rasakan, semua akan mereka dapat dan atasi dengan benar dan tenang.

kini sinar matahari telah membangunkan sang gadis dan pria dari tidur lelap. suasana pagi yang mungkin terakhir mereka laluli disebuah hutan yan gmenjerat mereka, kini berubah menjadi sendu dengan akan terjadinya perpisahan antara manusia dan tempat dimana mereka dibesarkan dan dihidupkan. kini tiitk yang membawa mereka keluar dari jeratan hidup yang membuat mereka tumbuh menjadi manusia yang kuat dan tegar telah ada didepan mata. dengan langkah kanan yang disertai doa kepada tuhan yang maha esa, mereka akhirnya terbebas dari penjara yang memberi mereka banyak kisah dan tragedi yang tak mungkin bisa dilupakan.
" suatu hari nanti, jika kita telah menemukan kebahagiaan ditujuan kita, kita pasti akan kembali ketempat ini dan mengenang peristiwa yang pernah menjadi bagian cerita hidup kita." ucap sang pria
" ya. aku pasti akan merindukan tempat ini, dimana aku berjuang menjadi seorang wanita perkasa dan mandiri kemudian dipertemukan dengan seorang pria yang gagah dan perkasa. tapi , aku tidak mau untuk kembali tinggal ditempat ini sayang."
" kita tidak akan tinggal ditempat ini. kita akan tinggal ditempat yang telah ditentukan. kita akan jadikan tempat ini sebagai tempat kenangan. percayalah."
sang gadis tersenyum lega akan kebebasan yang telah ia dapatkan bersama sang merpati arjuna. kelegaan dan kebahagiaan itu diikut sertakan dengan pelukan dan ciuman kasih sayang yang tulus satu sama lain. kini merka harus memikirkan bagaimana mereka bisa bertahan hidup dan menjalani kisah kisah selanjutnya di tempat yan gbaru saja mereka dapatkan.

Tidak ada komentar: