Sabtu, 19 Januari 2013

Kisah Seorang Gadis 13

matahari semakin menunjukkan kebolehannya di atas bumi. panas dan cahaya yang terus bertambah mulai memasuki alam bawah sadar dari kedua insan yang masih saja duduk manis dibalkon dari bangunan megah tersebut. tatapan dari kedua pasang bola mata indah seakan bicara pada matahari yang tepat menghadap kearah mereka. mereka menyampaikan pesan yang berbeda berharap matahari akan menyampaikannya kepada tuhan yang maha Esa. tubuh kedua insan itu pun tak bergerak layaknya patung yang dikutuk menjadi sepasang kekasih yang berjanji untuk sehidup semati. dan kesimpulannya pagi itu telah menjadi pagi yang membawa kenikmatan yang sangat luar biasa dan patut untuk mereka syukuri.

"uhuuuk uhukk.." suara batuk ringan memecahkan suasana hening yang baru saja berjalan selama 2jam
batuk yang semestinya disambut dengan sebotol obat atau dengan perhatian yang melegakan pernafasan yang terkuras, justru kali ini berbeda. batuk itu disambut dengan tatapan syahdu dari mata seorang pria yang memiliki janji setia kepada sang gadis. tatapan itu ternyata juga bisa melegakan batuk ringan yang baru saja keluar.  tidak hanya dengan tatapan syahdu, belaian lembut ikut mendarat di rambut panjang lurus yang terurai. rasa sayang yang tidak ada habisnya membuat mereka semakin yakin dengan hubungan yang akan membawa mereka ke jenjang yang lebih serius nanti.
" apa impian kamu diusia kamu yang sudah dewasa nanti?" tanya sang pria dengan memberikan bahunya yang akan ditopangi sang gadis
" aku ingin hidup bahagia dengan pria yang aku sayang."
" selain itu?"
" aku ingin memberikan seluruh jiwa dan raga ku untuknya."
" ada lagi?"
" aku tidak bisa pastikan apakah masih ada atau tidak. karna suatu saat akan timbul kembali sebuah keinginan yang beriringna dengan sebuah peristiwa. bagaimana denganmu?"
" aku ingin dimiliki dan disayang oleh gadis yang telah memberikan seluruh jiwa dan raganya untukku."
sang gadis tersenyum indah setelah mendengr pernyataan dari pria yang menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang menyangkut dengan jawaban yang baru saja ia tuturkan sebelumnya
" dan setelah itu, aku juga ingin hidup bersamanya dan membahagiakannya dengan apa yang aku miliki." sambung sang pria
" dan membina rumah tangga berlandaskan kepercayaan dan keyakinan satu sama lain." ucap sang gadis seoalh menyambung pernyataan dari sang pria
" ya, dari keyakinan dan kepercayaan yang diciptakan, akan terbitlah seonggok janin yang akan dibesarkan dan menjadi pelengkap dari kehidupan yang telah dibina."
" anak itu akan bernama Dewi Arini."
" dan jika dia pria, ia akan bernama Arjuna Arini."
" jika ia perempuan ia akan tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan perkasa."
" dan jika ia seprang pria, ia akan tumbuh menjadi seorang pendekar yang tangguh."
kedua insan tersebut tertawa halus setelah mengingat bahwa mereka baru saja berkhayal dengan imajinasi yang timbul dari cahaya matahari yang masuk ketubuh dan otak mereka melalui pori pori kecil dari kulit mereka.
usia yang masih sangat belia tak membuat mereka takut dengan khayalan tinggi yang akan mereka ciptakan diusia yang masih terlampau jauh didepan mereka. usia muda tak pernah terlihat dari pikiran kedua insan yang selalau bersikap layaknya orang dewasa yang sudah banyak memakan garam dari air laut yang mereka cicipin dalam haus saat pelayaran. ucapan saling memotivasi dan penyemangat tak ada habis - habisnya keluar dari mulit sepasang insan yang selalu yakin bahwa tuhan akan menjadikan mereka sepasang jodoh yang sehidup semati. ucapan dan perilaku sayang dan perhatian juag tak luput mereka lontarkan sebagai bumbu penyedap dalam hubungan yang masih seumur jagung. jiwa labil yang banyak remaja miliki, namun tak mereka miliki. mereka selalu teguh dengan pendirian yang memondasikan kekuuatan hati yang mereka miliki. walau mereka hanya sepasang kekasih yang terbilang masih bau kencur, namun mereka sudah memiliki kekuatan cinta layaknya seperti bangunan megah yang kokoh dan berusia ratusan tahun dan tidak akan runtuh dari badai apapun. cinta lah yang membawa mereka menemukan jati diri dari masing masing mereka

2 komentar:

Riki mengatakan...

uhuk..uhukk..
Dewi Harum :P

So sweet..eh musiknya kok gak kedengeran lagi dek?

Nanda Piti mengatakan...

hahaha iya dong
kedengeran kok