Sabtu, 12 Januari 2013

Kisah Seorang Gadis 11

setelah melewati penantian yang masih belum akan berakhir pada titik puncak dari segala cita-cita dan tujuan hidup, sang pria dan sang gadis dapat tersenyum lega saat sepasang kaki mereka telah tiba ditempat yang akan mengajarkan mereka menjadi wanita dan pria yang dewasa dan bersosialisasi dengan manusia yang ada disekitarnaya. perlahan mereka berjalan melangkahkan kaki sembari menikmati kesejukan udara damai dari istana yang menerapkan damai dan kasih sayang kepada masyarakat yang ada disekitar. tak hanya bangunan nya saja yang menebarkan angin damai, melainkan tanaman dan pepohonan yang menghiasi kerajaan pun ikut menebarkan pesona indah dan harum yang menjadi alasan terciptanya kerinduan bagi pendatang yang meninggalkan kerajaan. kerajaan ini adalah surga bagi mereka berdua yang baru saja keluar dari tempat yang pernah jadi neraka dunia mereka. pintu yang berlapis emas yang lebarnya bisa memasuki 5 gajah sumatera yang sangat besar dan tingginya mencapai rumah yang tingginya 10 meter keatas, menyambut kedtangan mereka dan mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam ruangan yang tersembunyi dibaliknya.
" kraaaaaaaaaaaaaak." suara engsel pintu yang terbuka lebar itu menggema sehingga mengejutkan penghuni yang ada diruangan dalam istana.
kedua pasang mata insan yang baru tumbuh dan dikenalkan oleh cinta yang tulus ini tertuju pada satu titik yang ada tepat didepan mereka. ruangan yang telah dipenuhi oleh pria pria yang berbusana rapi layaknya prajurit istana berbaris mendampingi pria dan wanita yang duduk dikursi sofa yang mirip dengan kursi pelaminan. semua mata tertuju pada kedua insan yang datang tanpa diundang oleh penghuni yang ada dikerajaan itu. namun pandangan itu tak menggetarkan hati sang pria yang sudah sangat tidak sabar untuk memeluk dan mencium kaki kedua orang tuanya yang duduk di sofa itu
" bapak. ibu." sahut sang pria yang berlari dengan membawa rindu setelah 12 tahun tidak bertemu
namun sahutan tersebut tidak dibalas oleh sepasang suami istri yang berusia separuh baya itu. tanda tanya besar pun memasuki otak dan ingatan sepasang suami istri tersebut.
" aku arjuna mu yang hilang. aku telah kembali dari kepergianku yang mengkhwatirkan kalian." ucap sang pria menegaskan identitasnya
suasana ruangan itu berubah menjadi haru dan bahagia yang selama ini telah redup sejak kehilangan sang pria. pelukan hangat layaknya orang tua kini kembali dirasakan sang pria yang menghilang tanpa kabar untuk mereka. " anakku." ucap wanita yang merupakan ibu dari sang pria
" kau terlihat sangat berubah anakku." ucap pria yang merupakan bapak dari sang pria " kau telah tumbuh menjadi lelaki tampan dan perkasa seperti yang aku inginkan." sambungnya kembali
sang pria hanya tersenyum dan tak mau melepaskan pelukan dari kedua orang tua yang sangat ia rindukan. belaian lembut yang pernah menemani tidurnya diusia balita kini kembali ia rasakan selain belaian lembut dari sang gadis yang ia sebut dewi harum itu. "dewi harum." nama itu kembali masuk kedalam otak sang pria. nama itu juga menghentikan adegan haru yang baru saja berlangsung 15 menit.
" aku tidak sendiri kesini." ucap sang pria sembari melepaskan pelukan ereat itu perlahan
sang pria mengarahkan pandangannya kesudut belakang tepat didepan pintu masuk ruangan tersebut. gadis yang berbusana putih dengan selendang kuning dan merah yang berparas indah menjadi sasaran tembakan bola mata yang memandangnya dengan sambutan yang menyenangkan. sang gadis mulai berjalan menuju tempat dimana kali pertama ia bertemu dengan sosok bapak dan ibu yang akan menjadi orang tuanya.
semua mata tak lepas dari pandangan yang tertuju pada nya. indra penciuman seluruh penghuni istana kini telah ditamui oleh harumnya tubuh sang gadis yang berjalan perlahan itu. kehadirannya memberikan suasana baru yang akan menjadi tamu istimewa di istana tersebut. senyum indahnya kini akan menjadi sahabat baru untuk suasana yang ada di istana tersebut.
langkah sang gadis pun terhenti saat ia telah berhadapan dengan sepasang suami-istri yang akan menjadi orangtua barunya. senyum indah dilontarkan sang gadis untuk menyapa sepasang suami-istri yang akan menjadi orangtuanya kelak. kembali sang gadis menghipnotis setiap mata yang memandang paras indah wajah dan pesona senyum manisnya itu.
" dia wanita yang menemani kesendirianku saat aku hilang. panggil saja dia dewi harum." ucap sang pria memperkenalkan identitas gadis yang berdiri di samping kanannya
" namanya tepat seperti dirinya. wanita yang selalu menyebarkan pesona indah dan harus yang menyejukkan." ucap lelaki separuh baya yang bernama Adira
" nama itu aku ciptakan saat aku bertemu dengannya." jawab sang pria
" tak salah kau memberinya nama seperti itu nak. boleh ibu memelukmu?" ucap wanita yang merupakan istri dari Adira dan bernama Angsapura
sang gadis memberikan tubuhnya untuk dipeluk oleh Angsapura. Angsapura merasakan hal yang belum pernah ia rasakan ia belum pernah bertemu dengan gadis secantik dan seharum sang gadis itu. harumnya membuat Angsapura tak rela melepas pelukan. harum yang masuk melalui indra penciuman Angsapura telah menyebar keseluruh tubuh dan bersatu dengan darah yang mengaliri tubuh Angsapura. harum itu juga menciptakan rasa sayang yang menginginkan sang gadis untuk menjadi anak yang akan tinggal diistana dan menemani kesenediriannya yang merindukan sosok gadis yang menjadi sahabat cerita dan berbaginya.
" sebaiknya biarkan mereka beristirahat dulu. mereka pasti lelah dalam perjalanan merka." ucap Adira yang mengehntikan adegan dari dewi harum dan Angsapura.

kedua insan yang berpasangan ini beranjak menuju lorong yang terdiri dari 2 kamar yang saling berhadapan. kini saatnya mereka harus berpisah sejenak setelah bertahun-tahun saling brdampingan menjalani hari bahkan menjalani kisah tidur malam mereka. kecupan hangat yang mendarat dikening telah menjadi akhir dari pertemuan mereka yang akan mengistirahatkan diri diruangan yang memisahkan jarak mereka dengan beberapa meter. namun hati, cinta dan kasih sayang mereka tak pernah lepas sejak mereka rekatkan dengan keyakinan dan keoercayaan.
kini mereka harus bernafas lega untuk kebahagiaan yang akan mengawali kisah hidup yang sebenarnya untuk mereka. tapi mereka tetap percaya, bahwa hidup tidak selalu merasa bahagia, dan tidak selalu merasa sedih. dibalik bahagia yang mereka rasakan akan ada sedih yang tersimpan untuk hari yang tidak mereka ketahui.

Tidak ada komentar: