Sabtu, 12 Januari 2013

Kisah Seorang Gadis 10

kini angin malam yang membawa para manusia masuk ke alam kisah tidur hampir berakhir seiring dengan bulan yang hampir tertutup dengan awan terang yang mendampingi bintang yang sangat besar dan memancarkan sinar dan panasnya ke bumi. sang fajar hampir tiba dari ufuk timur yang akan menjadi teman dalam petualangan sang gadis dan pria tersebut. ayam yang berkokok saling bersahutan kini membawa manusia untuk mengehentikan kisah tidur yang menciptakan mereka berbagai ekspresi dan perasaan.
setitik cahaya menyorot kelopak mata sang pria yang menyandarkan badan kebatang pohon yang sangat besar. kelopak mata itu terbuka perlahan seakan silau dengan cahaya sang fajar. angin pagi kini menembus kulit kedua manusia yang mengistirahatkan diri dibawah pohon tersebut. rasa dingin mulai menguasai tubuh sang gadis yang menyebabkan ia harus menghentikan kisah tidur yang masih ingin ia lanjutkan.
" kamu kedinginan? " tanya sang pria yang baru saja membuka mata dan mengawalai pandangannya kepada sang gadis yang terlihat gelisah karna dingin yang menguasai tubuhnya
sang gadis tak mampu membuka mulutnya. anggukan kepala itu menandakan bahwa ia kedinginan. tulang dan seluruh sendinya seakan tak berfungsi sebab dingin yang ia rasakan.
pagi itu memanglah pagi yang sangat amat dingin. tak kalah dengan dingin yang biasa mereka rasakan sebelumnya dihutan yang bertahun-tahun mereka tempati. lagi lagi sang pria tak mampu melihat gadis yang bersandar dibahunya itu tersiksa. ia memberikan kain panjang yang terikat dipinggannya dan menutupi tubuh sang gadis yang hampir pucat.
" masih dingin?" tanya sang pria
sang gadis masih tetap tak bisa membuka mulutnya. ia kembali menganggukkan kepalanya. sang pria kehabisan akal. ia mulai panik sebab sang gadis terlihat sangat lemas. sepertinya rasa dingin itu selain menguasai tubuh sang gadis, ia juga menyiksa seluruh anggota tubuh sang gadis sampai tak mampui berbuat apa-apa.
" sabar ya sayang. kamu pasti kuat." ucap sang pria untuk menenangkan sang gadis
seketika sang pria menyentuh tangan lembut sang gadis. kini tangan itu tidak lagi mengahntarkan hangat yang biasanya mengahntarkan hangatnya cinta dan kasih sayang sang gadis kepada nya, melainkan tangan itu dingin seperti es yang bisa membuat bongkahan cinta dan kasih sayang yang telah sangat mengeras itu mencair bahkan akan hilang dengan arus negatif yang sering datang tanpa izin kedalam hati sang pria. seketika ia menyentuh tangan yang hampir sama dengan menyentuh sebuah es, sang pria langsung menggenggam kedua tangan sang gadis dan mencoba untuk menghantarkan panas yang akan mencairkan dingin yang mulai membekukan separuh tubuh sang gadis. tak hanya dengan genggaman tangan yang ia berikan, sebuah pelukan hangat ia suguhkan kepada sang gadis yang terkapar lemas tak berdaya. sang pria mencoba tuk menhangatkan kembali tubuh sang gadis dengan menyalurkan cinta dan kasih sayang yang ia siapkan selalu untuk mengobati segala yang mereka rasakan dan lalui.
dan sepertinya usaha yang dilakukan sang pria berhasil untuk mencairkan rasa dingin yang menguasai tubuh sang gadis. wajah sang gadis mulai terlihat merah seakan darah yang sebelumnya membeku, kini telah mencair dan mengairi seluruh tubuh sang gadis. tangan dingin yang kaku pun ikut memerah dan dapat digerakkan perlahan.
" sudah tidak dinhgin lagi?" tanya sang pria
" sepertinya sudah membaik." jawab sang gadis yang akhirnya dapat membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan sang pria walau dengan suara dan tatapan yang masih menggambarkan dirinya lemas
" syukurlah. aku sangat khawatir melihat dirimu tadi."
" aku hanya kedinginan sementara kok. jangan khawatir." sang gadis mencoba menenangkan sang pria yang terlihat sedikit panik sebab keadaannya.
" aku tidak pernah melihat kau seperti itu sebelumnya."
" dan sekarang kau sudah melihatnya bukan?"
" yaa. dan itu sangat membuatku panik dan takut kehilanganmu."
sang gadis melontarkan senyum indahnya yang pertama dipagi hari yang masih saja berlalu selama 1 jam setelah mendengar pernyataan yang dituturkan sang pria. tangan yang sudah terasa hangat itupun ikut ia letakkan di pipi pria yang ia sebut merpati arjuna itu. " aku sayang kamu." ucapan itu keluar dari mulut sang gadis yang mulai merasa sembuh dari sakit yang baru saja ia alami selama 1 jam.
" aku juga sayang kamu." jawab sang pria dan diikuti kecupan pagi yang mendarat dikening untuk menggantikan makanan dan minuman sebagai sarapan pagi mereka.

kini sang fajar berada di seperempat siang. mereka tidak mau meneruskan penderitaan mereka yang harus berusaha keras untuk mencari tempat yang mereka tuju. mereka seperti tidak mempunyai waktu yang lama untuk bersandar lagi di bawah pohon yang menemani malam mereka. dengan yakin dan sabar mereka mengawali langkah kanan yang disertai doa.
kaki yang terus melangkah kedepan, kini tak kenal lelah lagi. kedua pasang kaki yang berjalan beriringan itu telah dilindungi dengan arus cinta, sayang, keyakinan, sabar dan semua energi positif yang mereka siapkan akan menyetrum segala energi negatif yang dapat mengambat laju langkah mereka.
terus dan terus berjalan, mata yang tak kenal lelah untuk mencari petunjuk arah, hati yang selalu percaya dan yakin, dam mulut yang selalu menuturkan kalimat penyemangat mereka yang berlafaskan " aku sayang kamu, kita akan terus bersama menjalani peristiwa yang akan kita hadapi. percaya dan yakinlah pada hati kita bersama." ikut mengiringi perjalanan mereka yang hampir tiba di kerajaan yang merupakan tanah kelahiran sang pria.
" sepertinya ini jalan yang sering aku lalui waktu aku pergi kehutan itu. yah, kita hampir sampai." ucap sang pria yang mencoba mengingat saat ia melihat sebuah tugu yang merupakan pintu masuk ketanah kelahirannya.
" kalau begitu, kita percepat langkah kita kesana." jawab sang gadis
langkah mereka pun semakin cepat seakan dikejar oleh penjahat yang akan membunuh mereka. genggaman tangan yang tak pernah lepas selama perjalanan itu pun ikut menguat karna semangat yang berkobar dalam diri mereka. senyum bahagia terlontar dari wajah kedua manusia yang tampan dan manis itu.
kini mereka mulai merasakan angin yang berhembus dari kerajaan yang ada di 50meter depan meereka. kicauan burung dari kerajaan menyambut kedatangan sepasang kekasih yang akan menjadi raja dan ratu dari kerajaan yang disegani.
seketika langkah mereka terhenti oleh sang pria, " rumahku? kerajaan ini masih terlihat megah dan indah seperti dulu. 17 tahun aku meninggalkan suasana yang sangat aku rindukan." ucap sang pria yang terkagum seketika melihat rumah istana tanah kelahirannya masih sama seperti sebelum ia meninggalkannya.
sang gadis ikut terharu melihat merpati arjuna nya yang telah lama merindukan suasana tanah kelahirannya, " apa kau tidak rindu dengan kedua orangtuamu?" tanya sang gadis
" lebih sekedar rindu yang aku rasakan untuk mereka." jawab sang pria
" kenapa tidak kau hentikan langkahmu didepan gerbang ini. selangkah lagi kau telah kembali ketanah kelahiranmu sayang. ayolah lanjutkan."
mereka pun saling bertatapan setelah sang gadis menuturkan pernyataan yang membangkitkan langkah yang terhenti sejenak untuk mengingat isi yang ada didalam tanah kelahiran sang pria.
dengan langkah kanan yang disertai doa, mereka mencoba masuk kedalam tanah kelahiran dari pria yang merupakan merpati arjuna dari sang gadis.
kini mereka telah tiba di atas rumput yang menyelimuti tanah dari bangunan megah yang merupakan pekarangan yang menambah keindahan yang tercipta didalamnya. senyum dan haru yang mereka siarkan karna bahagia yang sangat dalam menjadi pembuka dari kisah yang akan mereka lalui di tanah kelahiran sang pria. perjuangan apa lagi yang akan mereka lakukan untuk hidup mereka yang telah berjanji untuk sehidup semati.

5 komentar:

a little pieces of mengatakan...

waaaw :O
kereeen :D

Nanda Piti mengatakan...

haha terimakashi :)
disimak terus yah :)

Riki Ananda Nasution mengatakan...

Anak smantig..=D

Riki Ananda Nasution mengatakan...

aih dek, musiknya galau kali dek..
ini Yiruma ya?

Nanda Piti mengatakan...

ahah kok galau? ini romantis musiknya ahahah