Rabu, 26 Desember 2012

lembaran yang masih terjaga

pernah gak kalian menyimpan suatu barang dan sangat menjaga barang itu?
oh pasti pernah yakan. apalagi barang itu dari seseorang yang merupakan satu-satunya orang yang ada dihati kita. kalau kita kesal sama orang itu, pasti rasanya ingin buang aja barang yang ia kasih ke kita. trus kitanya jgua mau cepat cepat melupakan dianya.
hahaha...

inilah yang sedang aku alami.
kemarin di 3 tahun yang lalu, aku bertemu dengan seorang pria di sebuah tempat utk menuntut ilmu. kita tidak hanya dipertemukan dan disatukan disitu aja, namun kita juga disatukan dan dikenalkan lebih dalam disebuah komunitas. awalnya pertemuan dan perkenalan itu hanya sebatas biasa dan tidak menyimpan apapun. namun seiring dengan terdapatnya sebuah kelompok persahabatan, tersirat sebuah perasaan yagn berbeda saat aku jauh lebih mengenal dia. dan suatu hari disaat aku sedang duduk disuatu tempat dengan perlengkapan lukisku, ia datang dari sudut kananku dan membawa tinta tinta bagus yang belum pernah aku dapatkan. dia memberiku inspirasi untuk menyalurkan imajinasiku kedalam sebuah lembaran yagn masih putih bersih itu. dia memberikan pesan pesan indah dan berguna yang bisa aku simpan agar aku bisa melukis sesuatu yang indah. dia memanduku dalam memberikan tinta untuk lukisanku ini. warna pertama adalah merah muda, kemudian biru, lalu merah, lalu hijau, lalu kuning, lalu ungu, lalu orange, lalu coklat, lalu abu abu dan terakhir abu abu. dan pada saat warna terakhir itu, lukisan itu terlihat menjadi sebuah bayangan. abu-abu, warna yang menghancurkan lukisan itu. seiring dengan warna terakhir itu juga, ia pergi menghilang. dan stelah aku selidiki, ternyata ia mendapatkan pelukis lain. dan ternyata lagi, ia tidak pernah memberikan tinta abu abu pada pelukis tersebut. ia selalu memberikan tinta merah untuk pelukis itu. aku sedih dan sangat kecewa. aku bergegas untuk meninggalkan lukisan yang berbayang itu. aku coba untuk mencari sesuatu yang baru lagi. namun tetap saja bayang bayang dari lukisan itu menggerogoti pikiranku dan memaksaku untuk tetap mengingat pria itu. dan sampai saat ini, lembaran itu masih tetap aku jaga dan aku pajang rapi didinding hatiku yang luas ini. mungkin ia tidak tau kalau sampai saat ini lembaran itu masih aku jaga. karna yang ia tau aku sudah menemukan hal yang baru. namun setelah aku bosan dengan hal yang baru itu, aku segera meninggalkan hal itu, dan diam dengan lukisan yang aku jaga ini. semoga saja suatu hari nanti orang yang memberikanku lukisan itu kembali dan memberikan tinta merah untuk lukisanku ini. amin

Tidak ada komentar: