Selasa, 11 Desember 2012

antara rindu dan gengsi

Oh… aku rindu… 
Katakan padanya aku rindu
Oh burung nyanyikanlah
Katanya padanya aku rindu
Aku rindu...

yah, ini benar benar rindu. rindu yang amat sanagat dalam. ini rasanya seperti berada dipenjara cinta dan terperangkap karna kasus kegengsian dan ketidak jujuran. bisakah waktu itu terulang kembali?

memang kedua pasang bola mata ini masih ada bertatapan dan mulut ini ikut menyapa saat kita dipertemukan secara tidak sengaja. namun itu hanya sebentar. gacukup untukku memuaskan hasrat rindu yang tertahan dibalik penjara cinta ini. 

wahai kau pria muda yang belia. kapankah gengsi ini bisa kita lunturkan untuk sebuah pernyataan bahwa kita saling merindukan? bisakah kau menyisakan waktumu untuk hadir dihadapanku dengan membawa sejuta cerita cinta yang bisa membuatku terbang melayang tanpa memperdulikan angin yang    badai?

ini antara rindu dan gensi..

rindu yang menggerogoti pikiran dan merusak sel ingatan dan menghapus segala file yang ada didalam otakku. rindu yang tak terbalaskan dengan pertemuan yang didambakan ini lama-lama bisa mematikan seluruh organ tubuhku. 

oh kau, kapan kita bisa menyalurkan rindu ini dan menciptakan listrik cinta untuk menghidupkan cahaya kehidupan kita?
kau tau aku adalah seorang wanita. dan wanita tak mungkin mau untuk memulai. wanita hanya bisa memberikan kode kode yang bisa kau gunakan untuk membuka kunci hati yang terkurung ini.

hai pria muda yang belia. coba kita satukan tangan ini dan kita salurkan kekuatan cinta kita.
dan kau tau apa rasanya saat kita bertatapan mata dengan waktu yang singkat itu? yah, itu rasanya menyiksa. 

kau menyiksa dan membuatnya lelah mencari kesegala penjuru untuk mendapatkan pandangan itu lagi.

masih ingatkah kau dengan hal yang kemarin kita dapati?
aku berdiri disebuah tembok dan merunduk melihat kau yang sedang berjalan bersama sahabat karibmu. saat kau telah melintasi diriku dengan bisu, aku sempat kecewa dan sangat kecewa. namun ternyata kau kembali berjalan mundur dan menyapaku dengan senyuman dan tatapan yang sangat membuatku tak terarah. dan aku membalasnya dengan senyuman dan tatapan syahdu yang menggodamu itu.

aaaaa... sudahlah, aku semakin menyiksa diriku jika harus berbicara tentang dia yang disana.
semoga rindu dan gengsi ini akan terhapus dengan pertemuan kita nanti, amiin

Tidak ada komentar: